Roket Zenit-2SB terlihat sebelum dilumcurkan di kosmodrom Baikonur, Selasa (9/11). Rusia meluncurkan misi antar planetnya yang pertama dalam dua dekade terakhir pada hari itu, dengan tujuan Planet Mars untuk tugas ambisius membawa bongkahan dari Phobos, satelit Planet Mars. Penelitian Phobos-Grunt senilai 5 milyar rubel (163 juta dolar AS) diluncurkan pada pukul 00.16 waktu Moskow (03.16 WIB). (REUTERS/Oleg Urusov)
Moskow (ANTARA News/RIA Novosti-OANA) - Phobos Grunt sebagai misi angkasa contoh yang gagal oleh Rusia ke satelit planet Mars diluncurkan, kendati ilmuwan Rusia memahami risikonya, kata Kepala Badan Antariksa Rusia (Roscosmos), Vladimir Popovkin, Selasa.

Phobos-Grunt adalah misi angkasa besar utama milik Rusia pada beberapa dasawarsa ini diluncurkan pada 9 November 2011, namun hilang karena kegagalan daya pendorong dan terdampar di orbit bumi yang masih rendah.

Satelit tersebut diperkirakan jatuh ke bumi pada 15 Januari 2012 di wilayah Afghanistan.

Popovkin mengatakan, saat wawancara dengan Harian Izvestia mengemukakan, kendati Rusia tidak kehilangan misi tersebut namun negara itu tetap merugi sebesar lima miliar ruble atau setara dengan 157 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Kami menjamin keputusan yang kami buat sebelumnya, kami berkomitmen kepada Badan Antariksa Eropa yang menyediakan peralatan dan kepada mitra kami dari China karena kami mengambilalih tugas pengiriman satelit mereka ke Mars yang dipasang di Phobos-Grunt," kata Popovkin.

Dia mengatakan, untuk membuat pesawat antariksa akan memakan waktu yang lama dan masa pakai sejumlah bagian dari proyek yang dimulai pada 1999 itu hampir berakhir.

Ia menyatakan, tidak memiliki penjelasan tentang seringnya kegagalan proyek antariksa yang telah mengganggu industri antariksa Rusia pada beberapa tahun lalu.

"Saya tidak ingin menuduh, namun sekarang ada perlengkapan yang kuat untuk digunakan oleh pesawat antariksa dan kemungkinan penggunaannya janganlah