Sabtu, 14 Januari 2012

Penundaan Peluncuran iPhone Picu Kerusuhan di China

Beijing (AFP/ANTARA) - Ribuan calon pembeli iPhone yang mengantre berjam-jam dalam temperatur yang membeku pada hari Jumat ketika iPhone 4S mulai dijual, memicu kerusuhan ketika pegawai di toko Apple Beijing menolak untuk membuka pintu.

Para pelanggan melemparkan telur di depan pintu kaca toko yang berada di pusat perbelanjaan Sanlitun tersebut, dan meneriaki pegawai toko untuk membuka pintu sehingga mereka dapat membeli ponsel baru, yang seharusnya mulai dijual pukul 7 pagi (waktu setempat) pada hari Jumat.

Seorang wartawan AFP berada di tempat kejadian, melihat orang-orang yang marah menyerang seorang petugas keamanan yang berada di luar toko setelah polisi dengan megafon berteriak pada kerumunan massa yang berjumlah 1.000an orang dan menyuruh mereka untuk pulang sambil mengatakan bahwa iPhone tidak akan dijual.

"iPhone 4S merupakan karya terbaik Steve Jobs, oleh karena itu saya menginginkannya. Saya akan sangat kesal jika mereka tidak membuka tokonya," ujra Li Tianye (29), yang telah bepergian selama dua hari dengan menggunakan bis untuk datang ke Beijing pada peluncuran iPhone tersebut.

Beberapa dari 1.000 orang tersebut berkumpul di luar toko sejak Jumat dinihari mengatakan mereka telah dibayar 100 yuan (setara dengan Rp138 ribu) masing-masing pengantri pengganti untuk mengantre dan menunggu toko dibuka.

Sementara di Shanghai, suasana terlihat lebih damai. Seorang wartawan AFP mengatakan toko telah dibuka dan ponsel tersebut telah mulai dijual.

Kendati belum tersedia secara resmi di China daratan hingga hari Jumat, ponsel model terbaru tersebut sudah dijual selama berbulan-bulan pada pasar gelap, setelah diselundupkan dari negara tetangga dan juga Hong Kong.

Apple, yang mengatakan bahwa versi terbaru akan diluncurkan di China dan 21 negara lainnya pada 13 Januari, tidak mengomentari pertanyaan tentang mengapa peluncuran tersebut ditunda di Beijing.

Para penggemar berat iPhone di China, yang memiliki populasi online terbesar dengan lebih dari 500 juta pengguna, telah mengantre berhari-hari untuk mendapatkan produk terbaru Apple tersebut.

Greater China - yang meliputi Hong Kong dan Taiwan - menjadi daerah penjualan produk Apple yang paling pesat, dengan pendapatan kedua terbesar setelah AS.

Perusahaan yang bermarkas di California itu, baru-baru ini memperluas penjualan secara agresif di China, dengan membuka toko pertama di Hong Kong dan toko ketiga di Shanghai September lalu, sehingga memiliki total enam toko di Greater China.

Pada bulan Juli 2011, seorang blogger asal Amerika menemukan toko Apple palsu di barat-daya kota Kunming, di mana bahkan para pegawai yang bekerja di sana tidak sadar bahwa toko tersebut palsu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar