Seperti dituturkannya pada Contactmusic, Daniel mengakui bahwa kencan pertamanya dengan sang kekasih, Rosie Coker sama sekali bukan hal yang menyenangkan untuknya. Dia merasa sangat gugup dan tidak tahu harus berbuat apa. Untungnya, Rosie justru menganggap kebodohannya sebagai hal yang lucu.
"Aku benci kencan karena aku tak tahu harus bagaimana! Dengan Rosie, aku tak tahu apa yang harus dilakukan, misalnya kapan waktu yang tepat untuk mencium. Ketika kucium Rosie, pada saat-saat terakhir aku merasa sangat gugup, sehingga yang terjadi aku malah mencium lehernya, padahal bagian itu adalah tempat sensitif, dan harusnya hanya boleh dilakukan di kencan kedua. Untungnya, dia menganggap hal itu lucu," ungkap Daniel.
Daniel sendiri mengaku sangat bahagia menjalani hubungan dengan Rosie. Walaupun dia tergolong orang yang tidak mudah jatuh cinta, namun dengan Rosie, dia seolah menemukan banyak hal yang menyenangkan. Pasalnya, wanita yang berprofesi sebagai asisten produksi dalam film HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS tersebut bisa menerimanya apa adanya.
"Kadang aku merasa seperti pacar yang baik untuknya, namun kadang aku juga merasa tidak berguna. Misalnya saja ketika aku membuat rumah berantakan. Ketika aku bicara tanpa henti tentang hal seperti sepakbola, dia mendengarkannya, dia menyukai keanehanku dan segala sesuatu yang aku benci tentang diriku," ungkap Daniel. (cmc/ris)
"Aku benci kencan karena aku tak tahu harus bagaimana! Dengan Rosie, aku tak tahu apa yang harus dilakukan, misalnya kapan waktu yang tepat untuk mencium. Ketika kucium Rosie, pada saat-saat terakhir aku merasa sangat gugup, sehingga yang terjadi aku malah mencium lehernya, padahal bagian itu adalah tempat sensitif, dan harusnya hanya boleh dilakukan di kencan kedua. Untungnya, dia menganggap hal itu lucu," ungkap Daniel.
Daniel sendiri mengaku sangat bahagia menjalani hubungan dengan Rosie. Walaupun dia tergolong orang yang tidak mudah jatuh cinta, namun dengan Rosie, dia seolah menemukan banyak hal yang menyenangkan. Pasalnya, wanita yang berprofesi sebagai asisten produksi dalam film HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS tersebut bisa menerimanya apa adanya.
"Kadang aku merasa seperti pacar yang baik untuknya, namun kadang aku juga merasa tidak berguna. Misalnya saja ketika aku membuat rumah berantakan. Ketika aku bicara tanpa henti tentang hal seperti sepakbola, dia mendengarkannya, dia menyukai keanehanku dan segala sesuatu yang aku benci tentang diriku," ungkap Daniel. (cmc/ris)
Dilihat sebanyak 431 kali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar